- HUT ke25, LPM Banten Usulkan Perda dan Pergub Banten yang Atur Keberadaan LPM Secara Berjenjang
- PWI Kota Tangsel Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Usung Profesionalisme dan Soliditas
- Ombudsman Banten Awasi Penilaian Kompetensi dan Potensi ASN Pemprov Banten
- Maksimalkan Kinerja, Gubernur Banten Andra Soni: Perkuat Komunikasi dan Kerja Kolektif
- 63.847 KPM di Kabupaten Serang Menerima Bantuan Pangan Beras
Kepala BNN Ancam Tembak Mati Pengedar dan Bandar Narkoba
Serang – Strategisnya letak Provinsi Banten yang berada di ujung Pulau Jawa, menjadikan daerah ini kawasan yang strategis bagi perlintasan narkoba antar Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga tak heran, akhir-akhir ini peredaran narkoba di provinsi santri ini pun makin marak.
“Banten merupakan daerah rawan perlintasan distribusi Narkoba. Karena itu, BNN telah menyediakan alat pendeteksi narkoba yang sering dibawa kurir narkoba antar pulau dengan kendaraan,” ujar Wakapolda Komisaris Besar Polisi Liliek Heri, Sabtu (6/2/2016).
Sementara Kepala BNN Provinsi Banten, Heru Febrianto mengaku kesal dengan ulah para pengedar dan bandar narkoba. Ia pun bahkan mengancam pengedar dan bandar yang beraksi di banten.
“Saya imbau kepada para pengguna untuk datang ke kami agar direhabilitasi, gratis, tidak dipungut bayaran. Tapi kalau untuk pengedar dan bandar, terutama yang melawan akan kita tembak mati,” ujar Heru.
Pekan lalu, Polda Banten berhasil memusnahkan ribuan butir pil ekstasi dan dua kilogram shabu yang dibawa dari Medan, Sumatera Utara. Narkoba yang disinyalir buatan China dan Malaysia ini diamankan dari seorang sopir bus Medan-Jakarta, yang menyimpan narkobanya di bagian belakang bus.
Disinyalir masih banyak narkoba yang melintasi pelabuhan Merak, Banten, yang lolos dari pantauan petugas. Sehingga dengan adanya bantuan alat dari BNN diharapkan upaya penyelundupan narkoba antar pulau bisa diminimalisir. (Henny)